Powered By Blogger

Sabtu, 22 Juni 2013

CINTA DALAM SEGELAS KOPI

    Saat kau telah menemukan cinta istimewamu,ambilah pena dan mulailah menulis,pada lembaran-lembaran kosong kertas kehidupanmu,mungkin kau akan menemukan halangan dan rintangan,dalam menulis,pada setiap bab kisah cintamu,tapi jangan berhenti menulis,sebab cerita itu akan terus berlanjut sampai nanti engkau akan menemukan akhir yang bahagia untuk akhir ceritanya.

    Namaku Bayu,aku bekerja di salah satu perusahaan jasa Transportasi,yang kusus melayani antar jemput penumpang,dari luar kota maupun dari dalam kota,dan saat bekerja di sanalah,aku bertemu dengan gadis istimewaku,Mina,dan mulai menulis bab pertama dari kisah cintaku,pada lembaran-lembaran kosong dalam perjalanan hidupku.

    Mina,gadis istimewaku ini,dia bekerja membantu ibunya berjualan di warung kopi,yang letaknya,berada tepat di seberang jalan tempat kantorku bekerja,jadi,saat pertemuanku pertamakali dengannya di warung kopi itu,ia telah membuat aku terpikat,oleh kecantikkan alaminya,tutur bahasanya yang sopan,dan oleh sikap pendiamnya,yang menurutku banyak menyimpan misteri,dan oleh karenanya juga,aku selalu menyempatkan waktu luangku,untuk berkunjung ke warung kopi tersebut,walaupun dalam kesempatan itu,aku hanya bisa memperhatikannya saja,dan hanya bisa sedikit bicara dengannya.

    Aku bukanlah seorang yang suka meminum kopi,jadi saat aku berkunjung kewarung kopi tersebut,minuman yang selalu aku pesan adalah segelas teh hangat,walaupun di sebut warung kopi,tapi jenis minuman yang di jual di sana,bukan cuma satu jenis minuman itu saja,masih ada jenis-jenis minuman lainnya lagi,bahkan berbagai jenis makanan ringanpun di jual di sana,seperti gorengan dan lain sebagainya.

    Aku adalah tipe orang yang pemalu,jadi,dengan tipe orang yang seperti itu,mendekati seorang perempuan ataupun mengajaknya berkenalan,teramatlah sulit untukku,bahkan aku tak pede pada diriku sendiri,dan mungkin,hal itulah yang menjadi kendala terbesar bagiku untuk bisa mendapatkan hatinya Mina,hingga,sampai-sampai  orang lainlah yang terlebih dulu memilikkinya.Tapi semuanya belum terlambat bagiku,sebab,Mina dan juga Jono,orang yang telah mendahuluiku untuk mendapatkan hatinya Mina itu,status mereka hingga sampai pada saat ini,hanyalah sebatas pacaran,jadi sebelum ijab kabul di ucapkan,dan para saksinya mengatakan sah,maka hatinya Mina,masih dapat aku rebut dari tangannya si Jono.

    Hingga suatu ketika,seolah-olah sepertinya takdir memberi restu,akan niatku yang ingin merebut hatinya Mina dari tangan si Jono,maka,takdirpun memberi jalan untukku,pada waktu itu,aku sedang dalam perjalanan pulang,sehabis mengantar beberapa penumpang ke luar kota,dan pada saat itu,malam sudah semakin larut,dan jalan raya pun sudah mulai sepi dari kendaraan yang berlalu lalang,namun di tengah sepinya jalan tersebut,aku melihat sesosok wanita yang aku rasa kenal,sedang bediri sendirian di trotoar jalan,dengan rasa penasaran,aku pun menghentikan laju mobilku,dan menepikannya ke pinggir sisi kiri jalan.

    Setelah turun dari mobil,aku mulai berjalan pelan,mendekati wanita yang aku rasa kenal tersebut,dan setelah jarakku sudah mulai sangat dekat dengannya,wanita itu menoleh ke arahku.

    ''Mina?'',sapaku kepada wanita itu,saat wajahnya dapat aku lihat dengan jelas.
    ''Iya!'',jawabnya,sambil matanya yang terus menatap ke arahku,seolah seperti sedang mengingat-ingat,''Tunggu dulu,emas ini yang sering biasa minum di warung kopi tempat ibuku kan?'',katanya,yang sepertinya telah ingat kepadaku.
    ''Yap'',kataku membenarkan,''Oh iya!,aku rasa kita belum berkenalan secara resmi,namaku Bayu.''
    ''Mina,dan kelihatannya emas sudah tau siapa namaku,''katanya sambil tersenyum,dan akupun juga ikut tersenyum tersipu.
    ''Kalau aku boleh tau?kau sedang menunggu siapa di pinggir jalan yang sepi seperti ini?.''
    ''Taksi,emas sendiri datang dari mana?.''
    ''Aku baru pulang mengantar penumpang dari luar kota.''
    ''Oh!.''
    ''Maaf sebelumnya,bukannya bermaksud menakuti atau apa,tapi aku rasa malam selarut ini,tidak akan ada lagi taksi maupun angkutan umum lainnya lagi yang lewat,jadi,bila kau mau,aku bisa memberimu tumpangan untuk mengantarmu pulang.''
    ''Tidak usah mas,aku tak ingin merepotkan emas.''
    ''Merepotkan,tentu saja tidak,lagi pula tidak baik jika seorang perempuan sendirian di tempat sepi seperti ini,di tengah malam seperti ini pula,takutnya akan banyak mengundang kejahatan,''mendengar perkataanku itu,Mina pun merasa sedikit takut,dan akhirnya,mau menerima tawaranku untuk mengantarkannya pulang kerumahnya.

    Selama dalam perjalanan mengantar Mina pulang kerumahnya,aku bertanya padanya mengapa ia bisa sampai sendirian berada di tempat itu,awalnya ia tak mau menceritakannya padaku,akan tetapi,saat aku lihat matanya mulai meneteskan air mata,akhirnya ia sendiri juga yang memutuskan untuk menceritakannya padaku.

    ''Sebelumnya tadi'',katanya memulai cerita,''Aku di ajak nonton sebuah konser band oleh pacarku Jono,namun saat berada di sana tiba-tiba saja,aku di hampiri oleh seorang wanita,yang mengaku-ngaku sebagai pacarnya Jono,wanita itu marah-marah dan memaki-maki ke padaku,dan dia juga mengataiku pelacur yang telah merebut Jono darinya,karena tak ingin terjadi keributan di sana,akhirnya akupun mengalah pergi meninggalkan Jono bersama wanita itu,tapi lihat saja nanti besok,jika ia berkunjung ke warung kopi,aku akan menghidangkan padanya,segelas kopi pait untuknya''katanya mengakhiri cerita,sambil tangannya menghusap air mata yang telah jatuh membasahi kedua belah pipinya.

    Ke esokkan harinya seperti biasa,sepulangnya mengantar penumpang keluar kota,aku langsung tancap gas pergi ke warung kopi tempat di mana Mina berjualan,akan tetapi,setibanya di sana,aku tidak melihat sosok gadis istimewaku ada di sana,dan yang ada hanya ibunya,yang sedang lagi sibuk membersihkan meja,walaupun begitu,aku tidak segera pergi dari sana,dan tetap memesan minuman segelas teh hangat seperti biasanya.
    ''Kau pasti mencari anakku,benarkan?''tanya ibunya Mina padaku,sambil menghidangkan segelas teh hangat pesananku.

     Mendengar pertanyaan yang mendadak itu,membuat aku sedikit terkejut,dan hanya menjawabnya dengan diam.

    ''Hari ini hari jum'at,jadi pada setiap hari jum'at,anakku itu akan pergi berziarah ke makam ayahnya'',katanya memberi tahuku.
    ''Oh!''jawabku singkat.
    ''Oh iya,ibu mau berterima kasih padamu,karena kata anakku,kau yang mengantarkannya pulang sampai kerumah tadi malam''.
    ''Sama-sama bu,lagian juga pada waktu itu,saya sekalian pulang,jadi menurut saya,tidak ada salahnya,jika mengantar Mina anak ibu sekalian pulang juga''.
    ''Yah!,walaupun begitu ibu tetap berterima kasih padamu,Mina adalah satu-satunya anak ibu,dan setelah kematian suamiku beberapa tahun yang lalu itu,tidak ada hal yang berharga lagi yang ibu milikki di dunia ini,selain anakku satu-satunya itu''.
    ''Kelihatannya ibu sangat menyayanginya?''.

Rabu, 29 Februari 2012

Kau Tunjukan Aku Jalan Menuju Surga

        Malam semakin larut,dan orang-orang-pun terlelap dalam tidur mereka,melepas semua kelahan dari berbagai macam rutinitas yang mereka jalani siang tadi,namun tidak untuk-ku,di mana malam semakin larut,maka semakin gila pula pesta mabuk-mabuk yang aku dan teman-teman aku lakukan,botol-botol kosong dari berbagai macam jenis merk minuman keras bergelimpangan di mana-mana,aku dan teman-teman-ku-pun terhanyut dalam kandungan alkohol yang kami kosumsi,membawa kami dalam kenikmatan sesaat dan melupakan kami tentang dosa yang kami dapat.
        Karene terlalu mabuk kebanyakan minum aku-pun pamit kepada teman-teman-ku untuk pulang

        ''Wah engga asik kamu ini Ton,masa jam segini sudah mau pulang. ?''Kata salah seorang teman-ku,saat aku bilang mau pamit pulang pada mereka.
        ''Sorry bro !,aku sudah tidak tahan lagi nih,kepala-ku pusing banget.''Jawab-ku,sambil memegang kepala-ku yang benar-benar pusing seperti tertimpa kelapa di kepala,karena terlalu benyak minum tadi.
        ''Baru juga jam satu Ton,banci saja pulang pagi,masa kamu kalah sama banci ?''Ejek teman-ku yang satu-nya lagi,sambil bernada mabuk.
        ''Masalah-nya aku bukan banci !,''Jawab-ku lagi,''Ok semua-nya aku duluan !.''Pamit-ku,kemudian melenggang pergi meninggal-kan teman-teman-ku.


      Dengan berjalan seperti kehilangan keseimbangan,aku-pun pulang ke-rumah kontrakan-ku,di rumah kontakan itu aku tinggal sendiri,dengan bekerja sebagai buruh bangunan,telah cukup bagi-ku untuk membayar uang sewa rumah dan untuk makan sehari-hari,aku adalah se-orang perantau di kota ini,bukan-nya hidup sukses merantau ke-kota aku malah menjadi preman yang kerja-nya berkelahi dan mabuk-mabuk-kan setiap malam.

        Setelah betapa susah-nya berjalan dalam ke-adaan mabuk berat,akhir-nya aku-pun sampai ke-rumah kontrakan-ku,tanpa melaku-kan apa-apa lagi,aku-pun langsung masuk ke-kamar dan langsung merebah-kan diri-ku ke-atas ranjang,dengan posisi tubuh,kaki dan tangan terlentang aku-pun mulai perlahan-lahan memejam-kan mata-ku.

        Dalam ke-adaan setengah tertidur,aku tiba-tiba saja mendengar suara se-orang perempuan yang sedang ber-nyanyi,hanya saja sair yang di nyanyikan-nya agak ber-beda dari lagu-lagu yang aku dengar di telivisi atau-pun di radio,bagi-ku Agnes Monica,Gita Gutawa,atau-pun Bunga Citra lestari,bukan apa-apa-nya jika di banding-kan dengan suara-nya yang merdu yang mampu langsung menyentuh sanubari,bahkan lagu yang di nyanyikan-nya-pun mengalah-kan lagu-lagu ciptaan musisi mana-pun di dunia ini.
        Karena penasaran aku-pun perlahan-lahan membuka mata-ku,mencoba untuk membukti-kan bahwa apa yang aku dengar ini bukan-lah mimpi atau-pun khayalan-ku saja,dan betapa terkejut-nya diri-ku,setelah membuka mata dan mendengar lagi suara itu,bukan datang dari mimpi atau-pun khayalan-ku,melain-kan dari balik dinding kamar-ku,yang juga sebuah rumah kontrak-kan,dan berada tepat di samping rumah kontrak-kan-ku,namun yang membuat aku sangat terkejut,adalah,bukan karena telah mengetahui asal suara itu,melain-kan ternyata suara perempuan itu tidak sedang bernyanyi seperti yang aku kira,melain-kan sedang mengaji,melafal-kan setiap bait ayat-ayat al-qur'an.
        Seluruh bulu kuduk di tubuh-ku berdiri begitu aku mendengar-kan dengan seksama suara perempuan itu melantun-kan lagi ayat-ayat al-qur'an yang di baca-nya,betapa sering-nya aku mendengar orang -orang mengaji di mushola atau-pun di masjid,namun semua itu hanya aku dengar-kan dengan sekilas saja ,dan baru sekarang ini aku dapat mendengar yang nama-nya mendengar-kan dengan sungguh-sungguh dan kushu seseorang mengaji,dan ternyata itu membuat hati dan pikiran-ku merasa nyaman,tentram,dan tenang,hingga akhir-nya aku-pun mulai perlahan-lahan terlelap,dalam suasana hati yang damai,namun telinga-ku masih setia mendengar-kan setiap bait ayat-ayat al-qur'an yang di ucap-kan perempuan itu dalam ia mengaji.
        Hati dan telinga-ku telah kecanduan ingin mendengar-kan lagi suara perempuan itu mengaji,hingga pada akhir-nya hal itu menjadi rutinitas-ku setiap malam,sebelum menjelang tidur aku selalu mendengar-kan perempuan itu mengaji,bagai-kan sebuah lantunan sair yang datang dari surga,yang menentram-kan hati-ku,dan yang selalu menghantar-kan aku pada tidur lelap malam hari-ku.

        Pikiran-ku selalu melayang membayang-kan sosok seperti apakah perempuan yang mengaji itu,apakah wajah-nya cantik,jelek,apakah kulit-nya putih atau-kah hitam,bukan-lah masalah atau-pun yang membuat aku tertarik kepada perempuan itu,melainkan suara-nya saat ia mengaji,yang membuat aku jatuh cinta,ya aku jatuh cinta,namun perasaan cinta yang aku rasakan berbeda dari kebanyak-kan orang pada umum-nya,yang apabila sese-orang jatuh cinta pada pandangan pertama,maka bisa di kata-kan aku jatuh cinta pada pendengaran pertama,aneh memang,tapi itu-lah yang terjadi,aku jatuh cinta karena mendengar suara-nya yang saat mengaji,bukan karena melihat fisik atau-pun sosok-nya.
        Bagi-ku suara perempuan itu,dan rutinitas-nya yang setiap tengah malam selalu menyempat-kan diri-nya untuk mengaji,telah mencermin-kan sebuah sosok yang santun dan soleh,yang telah cukup mencuri seluruh hati dan perhatian-ku,aku-pun berpikir,bila mendengar perempuan itu mengaji saja telah membuat hati-ku se-tentram,se-tenang,dan se-damai ini,bagaimana rasa-nya bila aku sendiri yang mengaji,aku tidak bisa membayang-kan ke-nikmatan luar biasa yang nanti aku dapat.
        Karena begitu besar-nya perhatian-ku teralih-kan terhadap perempuan ini,membuat-ku ber-angsur-angsur perlahan melupakan kegiatan rutin-ku yang selalu mabuk-mabuk-kan setiap malam,sudah beberapa hari ini aku tidak menyentuh minum-minum-an keras itu lagi,terkadang teman-teman-ku sering datang ke-rumah kontrakan-ku untuk mengajak-ku minum,namun selalu aku tolak,tapi teman-temanku tak pernah menyerah,malahan kali ini mereka membawa langsung minum-minum-an keras itu kerumah kontrakan-ku,dan aku mau tak mau,dan memang terpaksa harus mau,akhir-nya kembali meminum-minum-an keras yang mereka bawa.
        Hari ini aku bangun agak kesiangan,dan kepala-ku-pun masih sedikit agak pusing,karena akibat pesta minum-minum-an keras tadi malam bersama teman-teman-ku,lagi pula hari ini aku sengaja untuk tidak bekerja,karena hari ini aku ingin melihat dan mengenal secara langsung sosok perempuan yang selama beberapa hari ini telah mencuri hati dan perhatian-ku itu,selama ini aku hanya mengenal perempuan itu dari suara-nya saja saat ia mengaji,maklum karena setiap hari aku sibuk bekerja,habis bekerja-pun aku langsung kelayapan dengan teman-teman-ku,belum lagi aku adalah penghuni baru di lingkungan itu,karena baru beberapa hari yang lalu aku pindah dari rumah kontrak-kan-ku yang dulu,jadi aku tidak terlalu mengenal,bahkan bisa di bilang tidak mengenal sama sekali dengan tetangga-tetangga-ku,oleh sebab itu hari ini telah aku rencana-kan untuk bisa mengenal perempuan itu lebih dari suara-nya,aku ingin melihat sosok-nya,menatap mata-nya,dan aku ingin untuk dapat sekedar berbincang-bincang dengan-nya,kalau-pun semua itu tidak bisa aku dapat-kan,setidak-nya aku bisa mengetahui siapa nama-nya,dan itu lebih dari cukup untuk-ku.

         Sudah hampir seharian aku duduk-duduk sendiri di depan pintu rumah-ku,rokok yang sejak dari tadi setia menemani-ku-pun telah hampir habis satu bungkus aku hisap,sambil menunggu dengan penuh harap sosok yang aku nanti-kan muncul dari balik pintu ter-tutup,yang berada tepat di samping kanan rumah kontrak-kan-ku itu,dan pada saat di ujung lelah penantian-ku,menanti-nanti sosok yang aku nanti-kan muncul dari balik pintu itu,lewat-lah se-orang ibu-ibu setengah baya yang juga pemilik rumah kontrak-an yang aku tempati ini,ibu Mayang nama-nya,tanpa buang-buang waktu lagi aku-pun langsung bertanya pada ibu Mayang,

        ''Ibu Mayang,kebetulan ibu lewat,ada yang ingin saya tanya-kan pada ibu ?''

        ''Iya,ada apa ya nak Toni ?''Jawab ibu Mayang.

        ''Begini bu,saya mau nanya ?,rumah kontrak-kan di samping kanan saya ini,orang-nya pada kemana ya bu ?,soal-nya saya lihat pintu-nya tutup-an terus seharian ini.''Tanya-ku kepada ibu Mayang.

        ''Oh..!,rumah ibu Minah di samping-mu itu ya ?,orang-nya baru saja pindah.''Jawab ibu mayang lagi.

        ''Pindah !''kata-ku kaget mendengar apa yang di sampai-kan ibu Mayang tadi pada-ku,''kapan bu pindah-nya ?''Tanya-ku lagi dengan antusias.

        ''Baru tadi pagi,sekitar jam tujuh kalo tidak salah,emang-nya ada apa nak Toni ?kok kamu sampai kaget seperti itu ?''Tanya ibu Mayang pada-ku
        ''Oh..!tidak ada apa-apa bu,cuman sekedar pengen tau saja kok''.

        ''Oh..!kalo gitu ibu pergi dulu ya nak Toni.''Pamit ibu Mayang ke-pada-ku.

        ''Tunggu bu !,ada satu lagi yang ingin saya tanya-kan ?''kata-ku saat ibu Mayang mau beranjak pergi.

        ''Iya,apa itu nak Toni ?''Tanya ibu Mayang.

        ''Begini bu,saya sering mendengar suara seorang perempuan yang sedang mengaji pada waktu tengah malam,di tempat rumah ibu Minah itu sebelum orang-nya pindah !ibu Mayang tau siapa perempuan yang mengaji itu ?''Tanyaku.

        ''Oh..!mungkin itu anak-nya si Aysiah''Jawab ibu Mayang,''Ada lagi yang ingin di tanya-kan nak Toni''

        ''Udah bu engga ada lagi''

        ''Kalo begitu ibu permisi dulu''Pamit bu Mayang kepada-ku.

        ''Ya bu,terima kasih,silah-kan.''Kemudian ibu Mayang-pun pergi,meninggal-kan-ku yang masih berdiri terpaku tak percaya,perempuan yang selama ini,tak pernah aku kenal,bahkan yang tak pernah aku tau seperti apa sosok-nya,hilang pergi jauh dari-ku,di saat aku ingin mengenal-nya,dan ingin tau seperti apa sosok-nya,ia pergi dan hanya meninggal-kan nama-nya yang baru aku ketahui,''Aysiah'',sebuah nama yang akan selalu aku ingat,sebagai identitas diri dari perempuan yang selama ini,telah mengalih-kan dunia-ku.

         Aku benar-benar mengutuk diri-ku sendiri,karena telah tergoda saat teman-teman-ku tadi malam,kembali mengajak-ku meminum-minum-an keras itu,andai saja saat itu aku bisa menolak-nya,dan tidak tergoda,mungkin hari ini aku bisa bangun lebih pagi,dan bisa bertemu dengan Aysiah,sebelum ia dan ibu-nya pindah rumah,saat ini apalagi yang bisa aku perbuat,semua-nya telah terlambat,aku juga tidak mungkin memutar waktu kembali,dan kini yang ada hanya-lah sebuah penyesalan,dan apabila ada yang patut aku salah-kan,semua-nya tak lepas dari ke-salahan dan ke-bodohan-ku sendiri.

        Dan pada akhir-nya,semenjak kepergian Aysiah aku-pun mulai mengubah hidup-ku secara total,kini aku benar-benar berhenti untuk meminum-minum-an keras,walau-pun terkadang teman-teman-ku masih sering mengajak-ku untuk meminum-minum-an itu lagi,akan tetapi Alhamdulillah,berkat bantuan Allah,aku bisa melewati-nya dan menolak minum-an keras yang mereka tawar-kan itu tanpa membuat mereka sakit hati,dan mereka-pun mengerti akan ke-tetapan dan ke-bulatan hati-ku untuk berubah,aku juga sangat ber-harap teman-teman-ku juga mengikuti jalan yang aku tempuh,yaitu jalan yang lurus yang di ridho'i oleh Allah.

        Shalat lima waktu yang se-bagai salah satu rukun islam,tidak pernah aku tinggal-kan,bahkan saat ini aku telah memulai belajar untuk mengaji di tempat di mana dulu Aysiah pernah belajar mengaji,se-belum-nya Aysiah memang tidak pernah menasehati atau-pun mengajari-ku tentang penting-nya beribadah,karena ia terlanjur pergi se-belum sempat aku bertemu dengan-nya,dan mengenal-nya,padahal saat itu aku ingin sekali di tuntun oleh-nya dan di ajari oleh-nya tentang ilmu-ilmu agama,walau-pun begitu,secara tidak langsung lewat ia mengaji,Aysiah telah membawa sebuah energi positip untuk-ku,dan menyadar-kan aku bahwa di dunia ini ada sebuah kenikmatan yang tidak pernah habis,jika di banding-kan dengan kenikmatan sesaat yang selama ini aku dapat dari minum-minum-an keras,dan kenikmatan itu adalah beribadah kepada Allah swt,menjalan-kan setiap perintah-nya dan menjauhi setiap larangan-nya,dan sungguh kenikmatan yang luar biasa,berjalan di jalan yang di ridho'i oleh Allah,untuk menuju satu tempat yang telah di janjikan-Nya yaitu ''SURGA'' ,tempat di mana nanti-nya aku akan bisa bertemu dengan Aysiah,karena aku tau bahwa saat ini Aysiah pasti berjalan di jalan yang sama dengan-ku,yaitu ''jalan menuju surga''.




                                                                   
By : Aulin

Sang Koruptor

      Seorang pria berumur kurang lebih 35 ( Tiga Puluh Lima ) tahun,keluar dari pintu kantornya yang megah,dengan memakai setelan jas yang wah.....!!!,yang tak mungkin mampu di beli oleh gajih seoarang buruh,ia mengencangkan sampul dasinya yang longgar,kemudian melangkahkan kakinya dengan sombong,menuju temapat di mana ia memarkirkan mobil mewahnya,sepatunya yang mengkilap menginjak batu-batu kerikil di depannya,sehingga menimbulkan suara yang tak mungkin di dengar oleh telinganya sendiri,atau mungkin ia mendengar namun pura-pura tak mendengar,seperti tangisan rakyat kecil di luar sana yang menjerit lantang di telinganya,dan ia pura-pura tak mendengarnya,rakyat kecil hanya di anggapnya seperti batu krikil,di injak hanya diam,mampu berteriak pun,pasti hanya di anggapnya bagai sepoyan angin  yang melintas di telinganya kemudian pergi dan tak tedengar lagi .   Kakinya terus melangkah,melewati barisan semut-semut hitam yang menatap dengki padanya,sepoyan angin seolah menampar wajahnya,sinar terik matahari seolah menghukum,namun ia tidak merasakan apa-apa,bumi dan langit telah mengutuknya,namun hanya kutukan kecil,dan pria itu masih dapat tersenyum lebar,bahkan masih dapat mampu tertawa ngakak.

      Belum !

      Pria itu kini telah sampai di ujung jalan,tempat di mana ia memarkirkan mobilnya yang mewah,yang apabila seorang buruh ingin membeli mobil seperti itu,maka buruh tersebut harus menumpahkan jutaan ribu liter keringat  dari tubuhnya terlebih dahulu sebelum dapat membeli mobil seperti itu,sedangkan pria itu,ia dapat membeli mobil itu dengan mudah,tanpa harus menumpahkan setetes pun keringat dari tubuhnya,dengan gaya yang sombong pria itu masuk ke dalam mobilnya yang mewah tadi,menyalakan mesin mobilnya,menyetel AC,kemudian melaju pergi meninggalkan area parkir di kantornya.
      Suara klapson mobil saling bersahut-sahutan,seperti wakil rakyat yang sedang berdebat di meja DPR,saat pria berbaju jas mewah kita ini,melintasi jalan yang sedang terjadi kemacetan,ia merasa bingung dan bertanya-tanya,apa yang membuat kemacetan ini ?,karena penasaran pria barbaju jas mewah kita ini keluar dari mobilnya,dan mendapati ada banyak orang yang sedang bergerumul pada satu tempat,pria berbaju jas mewah kita ini penasaran lagi,kemudian memutuskan untuk menghampiri gerumulan orang-orang tersebut,dengan sebuah pertanyaan di kepala Apa yang sebenarnya terjadi ? setelah menerobos satu-persatu orang-orang yang bergerumul di depannya,akhirnya pria berbaju jas mewah kita ini,sampai pada sebuah pemandangan,di mana terdapat seorang remaja yang sedang babak belur di hakimi oleh masa,sambil di seret-seret oleh polisi,sedangkan polisi yang lainnya sedang sibuk menghalau amukan masa yang ingin menghajar remaja tersebut,karena penasaran lagi pria berbaju jas mewah kita ini akhirnya bertanya pada pria kurus kerempeng yang berdiri tepat di depannya, ''Maaf pak ?''


      ''Iya'' kata pria kurus kerempeng menjawab.

      ''Kenapa dengan remaja itu ?'' tanya pria berbaju jas mewah kita ini,

      ''Oh !,remaja itu,dia kedapatan menjambret tas milik seorang wanita,karena aksinya itu ketahuan,akhirnya itu deh akibatnya,babak belur di hajar masa'' jawab pria kurus kerempeng sambil menjelaskan,

      ''Kasihan ya pak ?'' kata pria berbaju jas mewah lagi,

      ''Tidak !'' jawab pria kurus kerempeng tegas,

      ''Hah !,anda tidak kasihan melihat remaja itu babak belur,sampai seperti itu ?'' tanya pria berbaju jas mewah,

      ''Tidak !''

     ''Kenapa ?,kenapa anda tidak merasa kasihan melihat remaja itu babak belur ?'' tanya pria berbaju jas mewah kita.

      ''Karena ada orang-orang yang patut di kasihani ,jika di bandingkan dengan remaja itu'' jawab pria kurus kerempeng lagi,

      ''Siapa orang-orang yang anda maksud ini ?'' tanya pria berbaju jas mewah kita ini penasaran,

      Pria kurus kerempeng menatap lekat kepada pria berbaju jas mewah kita ini,sambil menyunggingkan senyum tipis kemudian menepuk pelan pundak pria berbaju jas mewah kita,seraya berkata lirih kepada pria berbaju jas mewah tersebut,''PARA KORUPTOR'', jawabnya,dan tersenyum kembali.
      Ke esokan harinya !


      Pria berjas mewah kita ini tengah asik mengemudikan  mobil mewahnya,dan karena hari ini dia tidak memakai baju jas mewahnya,melainkan memakai baju batik,jadi kita akan memanggilnya pria berbaju batik,tapi tunggu dulu,walau ia memakai baju batik bukan berarti ia peduli dengan kebudayaan batik tersebut,pria itu memakai baju batik,hanya karena mengikuti aturan yang di tetapkan oleh pemerintah saja,jadi jangan anggap pria itu benar-benar peduli dengan kebudayaan batik tersebut,karena ia sendiri punya kebudayaan untuknya sendiri,yaitu korupsi,dan ia sangat peduli dengan kebudayaannya itu,bahkan sampai-sampai ia jadikan sebuah hobi.

      Saat ini,pikiran berbaju batik kita ini sedang melayang-layang,mencari sebuah jawaban,karena sejak tadi ,bukan,tapi sejak kemarin,sejak ia bertemu dengan pria kurus kerempeng itu,pikirannya itu di penuhi oleh satu pertanyaan yang sampai saat ini ia tidak tau jawabannya,dan pertanyaannya adalah mengapa ?,mengapa pria kurus kerempeng yang waktu itu mengatakan,bahwa orang yang patut di kasihani adalah seorang koruptor,dari pada seorang jambret yang babak belur di pukuli masa pada waktu yang ia lihat kemarin,tapi kenapa pria kurus kerempeng itu malah kasihan pada seorang koruptor,pria berbaju batik itu pun menggeleng-gelengkan kepalanya,mencoba untuk menghilangkan pertanyaan bodoh itu dari dalam pikirannya,kemudian kembali berkonsentrasi untuk mengemudikan mobilnya,''Mungkin pria kurus kerempeng itu gila'',ucapnya. Pria berbaju batik kita telah sampai ke kantornya,setelah memarkirkan mobil mewahnya,lagi-lagi ia melangkahkan kakinya dengan sombong,menuju pintu masuk di kantornya,dan kembali melewati barisan semut hitam yang kali ini tidak menatap dengki pada pria berbaju batik itu,melainkan sedang tersenyum puas.

      Entah apa yang membuat semut hitam tersenyum ?

      Pria berbaju batik kita ini merasa aneh saat ia mulai masuk ke kantornya,scurity ataupun karyawan lainnya yang biasa menyapanya saat bertemu dengannya,kini tak terdengar satu pun yang menyapanya atau sekedar tersenyum padanya,dengan tidak memperdulikan tingkah laku para karyawan,pria berbaju batik kita ini terus melangkahkan kakinya menuju ruangannya,di kantor itu,dan alangkah terkejutnya dia,saat membuka pintu ruangannya,dan mendapati atasannya tengah menunggunya di sana,sambil memasang raut wajah marah,murka,dan seolah-olah mengutuknya,namun bukan melihat atasannya yang membuat ia terkejut,dan mematung di tempat ia berada,melainkan melihat orang-orang yang bersama atasannya,yang sedang sibuk meobrak-abrik,meja kerja,computer,dan lemari tempat penyimpanan arsip beserta documen-documen penting miliknya,dan alangkah terkejutnya lagi dirinya saat melihat tulisan di punggung seragam rompi warna biru,yang di kenakan orang-orang tersebut,yang bertuliskan KPK ( komisi pemberantasan korupsi ).

     Singkat cerita pria berbaju batik kita ini telah berada dalam sel tahanan,dan masih menunggu sidang untuk dirinya,kini nama pria berbaju batik kita ini tengah naik daun,..........,tapi tunggu dulu,pria itu kini tidak lagi mengenakan baju batik,melainkan baju tahanan,jadi kita akan memanggilnya pria berbaju tahanan.

     Jadi,nama pria berbaju tahanan kita ini tengah naik daun,sebab berita tentang dirinya telah tersebar luas kemana-mana,foto wajahnya terpampang jelas di halaman utama sebuah koran lokal maupun nasional,dan saat kau menonton televisi,chanel apapun yang ingin kau tonton pasti selalu ada berita tentang dirinya,di tambah lagi dengan selama pemeriksaan oleh petugas KPK,dirinya ''Bernyanyi'',hingga menyeret sejumlah nama yang ikut terlibat dalam kasus korupsi yang ia lakukan,semua itu menambah gempar lagi berita tentang dirinya,sehingga mengalahkan gempa bumi yang menggemparkan tanah aceh beberapa tahun silam.

     Nama,wajahnya kini telah di kenal oleh semua kalangan masyarakat di negri ini,dari dewasa sampai yang tua,dari tukang becak sampai karyawan berdasi,bahkan namanya seringkali menjadi bahan olok-olokan,dan sindiran,nama dan wajahnyan itu akan selalu di ingat oleh masyarakat di negri ini,sebagai pemilik nama dan wajah seorang koruptor,dan itu akan terus melekat sampai nanti ia mati.

     Berpikirlah........
     Berpikirlah sejenak.....
     Berpikirlah,apakah keluarganya bangga,melihat dirinya seperti itu,sebagai seorang koruptor,dan apakah itu tujuan kedua orang tuanya,untuk membesarkannya,menjadi seorang koruptor,ibunya yang membesarkannya,
berharap anak itu kelak dapat menjadi kebanggaannya,sedangkan ayahnya yang menafkahinya,membesarkannya,dan menyekolahkannya,berharap anak itu kelak dapat mengharumkan nama keluarganya,namun apa yang telah terjadi,apakah ia bisa di katakan telah membuat bangga ibunya,dan apakah itu tujuan ayahnya menyekolahkannya,menjadikannya seorang koruptor,dan apakah bisa di katakan bahwa ia telah mengharumkan nama keluarganya,atas perbuatannya sekarang anak itu bukannya menjadi kebanggan keluarganya,tapi malah menjatuhkan martabat keluarganya,bukannya berguna bagi nusa dan bangsa,tapi malah merugikan bangsa,jadi berpikirlah pelan-pelan,apakah semua itu pantas untuk di banggakan...?.

     Lalu bagaimana nasib istri dan anaknya ?,apakah istrinya bahagia dan bangga memiliki suami seorang koruptor,dan apakah anak-anaknya juga merasakan hal yang sama ?,bahagia dan bangga memilikki ayah seorang koruptor,dan apabila jawabannya iya,maka istri dan anaknya ini pasti sudah gila.

     Sang istri yang biasanya memamerkan perhiasan-perhiasan barunya yang mahal ke orang-orang,kini sekarang telah mengetahui,kalau uang yang di berikan suaminya selama ini,adalah uang yang tidak halal,yang di dapat suaminya dari hasil mengkorupsi uang perusahaan di tempat ia bekerja,sekarang apakah ia masih tetap memamerkan perhiasan-perhiasannya yang mahal itu ke orang-orang,dan sang anak yang biasanya ke sekolah menggunakan mobil mewah,kemudian menyombongkannya ke teman-temannya,kini sekarang setelah mengetahui kalau uang yang di berikan ayahnya selama ini adalah uang hasil dari korupsi,dan sekarang apakah ia masih tetap menyombongkan mobil mewahnya itu ke teman-temannya,dan apabila jawabannya iya,maka istri dan anaknya itu,adalah orang yang tidak tau malu.

     Memang,dengan kekayaannya sekarang ini,yang di dapatnya dari hasil korupsi,ia dapat melakukan apapun yang ia mau,semua ke inginannya terpenuhi,hanya dengan ia membuka dompet,bahkan di dalam penjara saat ini pun,ia dapat dengan mudah keluar masuk penjara kalau ia mau,bagi pria itu apapun dapat di belinya dengan uang,harga diri,kehormatan,bahkan hukum di negri ini pun,dapat ia borong.

     Bila kehidupan seorang koruptor sedemikian enaknya,bahkan di dalam penjara sekalipun,lalu apa yang membuat pria kurus kerempeng pada waktu lalu itu,mengatakan bahwa ia lebih kasihan dengan seorang koruptor,dari pada dengan seorang janbret,yang wajahnya babak belur di hakimi masa,bila di pikir-pikir dengan cara apapun,pastilah lebih kasihan seorang jambret,dari pada seorang koruptor,karena bukan saja hasil curian yang ia curi tidak seberapa besar,tapi perlakuan yang di dapat di dalam penjarapun pastilah berbeda,bila seorang koruptor masih dapat tidur nyenyak tanpa nyamuk di dalam penjara,sedangkan seorang jambret,ia harus tidur berjajal-jajal dengan tahanan lainnya,dan bila seorang koruptor masih dapat merasakan makan-makanan yang enak di dalam penjara,sedangkan seorang jambret harus makan-makanan seadanya di sana,dan sudah dapat di pastikan,bahwa kehidupan seorang koruptor itu bagaikan raja di dalam penjara,lalu bagaimana mungkin pria kurus kerempeng itu masih kasihan melihat seorang koruptor ?.

     Apa yang membuat pria kurus kerempeng itu merasa kasihan.......?
     ''Pria kurus kerempeng itu bukan mengasihani nasib seorang koruptor,melainkan mengasihani martabat seorang koruptor''
     Ada apa dengan martabatnya.......?
     ''Karena martabat seorang koruptor itu,lebih rendah dari seekor monyet''

     Seekor monyet dapat menghibur orang banyak dengan atraksi topeng monyetnya,sedangkan seorang koruptor,jangan berharap kau akan mendapatkan hiburan darinya,karena bukannya hiburan ataupun keuntungan yang akan di berikannya,melainkan kepedihan dan kerugian yang teramat besar yang di dapat negri ini,dan bukan tidak mungkin,masyarakat kecilah yang akan merasakan dampak besarnya.

      Jadi pesan untukmu hay sang koruptor,kau memang mendapatkan tempat terindah dan nyaman di kantormu,akan tetapi,kau tidak akan mendapatkan tempat yang indah dan nyaman di hati masyarakat.





                                                                      By : Aulin